Perjuangan Mendaki Gunung Panderman

Salam backpacker (lagi)! 
 
Sebenernya perjalanan kali ini sudah terjadi tanggal 1 Januari kemarin, cuma berhubung lagi sibuk kuliah dan memberi “kuliah” jadinya baru bisa nulis sekarang. Setelah beberapa kali mengunjungi pantai, haluan berganti menjadi gunung. Gunung yang akan kami daki adalah Gunung Panderman. Gunung ini terkenal juga di negeri Belanda, karena nama Panderman diambil dari nama seorang Belanda Van Der Man, yang mengagumi keindahan gunung tersebut pada masanya.
 
Ini anggota yang (siap) mendaki ke Gunung Panderman
 
Gunung Panderman ini sendiri memiliki tinggi 2000 meter dari permukaan laut. Bagi kalian yang suka akan tantangan dan kegiatan di luar ruangan, dibutuhkan waktu 3 jam untuk mendaki puncak gunung tersebut. Bersama R-CUTZ ( temen-temen deket semasa SMA ) akhirnya kami berangkat dengan berbekal semangat dan doa. Pos pemberhentian pertama saat akan menuju ke Gunung Panderman adalah kawasan Latar Ombo, yaitu sebuah kawasan untuk bumi perkemahan. Pos pemberhentian kedua setelah Latar Ombo adalah kawasan Watu Gede. Dinamakan Watu Gede karena terdapat sebuah batu besar di kawasan ini, dan pengunjung bisa menikmati suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah Kota Malang dan Batu. Kami memutuskan membangun tenda di Latar Ombo ini dalam keadaan hujan! Semua itu tak menyurutkan tekad kami berdesak-desakan dalam tenda kecil 10 orang. Bisa dibayangkanlah gimana sesaknya.

Habis hujan itu suasana paling segar

Dari puncak Panderman kita bisa melihat Kota Batu dan Kota Malang yang terbentang di bawah, dihiasi dengan lampu-lampu berkelap kelip yang menambah indahnya suasana malam dipuncak Panderman. Apalagi langit yang terbentang luas penuh dengan bintang-bintang, dan kabut yang mulai merayap menambah indah suasana malam ditambah dengan kembang api dan petasan menyambut pergantian tahun. Mungkin buat sebagian orang, Malang termasuk kota yang dingin, tetapi dinginnya Panderman bisa dibilang 3 kali lebih dingin dari Kota Malang.
 
Merasakan kehangatan di tengah kedinginan, ya ini kebersamaan!

Dari Latar Ombo tempat kami berkemah ini melihat kembang api pergantian tahun
 
Akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba. Sekitar pukul 02.00 dini hari kita membereskan tenda dan bersiap menuju puncak. Perjalanan panjang nan terjang dimulai. Gelap kita lawan, rumput ilalang kita terobos, tanah licin setelah hujan meskipun membuat kami terpeleset berkali-kali tapi kami tetap bangkit. Hanya senter yang menerangi jalan kami ke puncak, dan hanya semangat yang tetap membuat kami tak menyerah. Perjalanan yang bisa dibilang penuh perjuangan ini akhirnya berakhir. Tepat pukul 05.00 kami sampai di Puncak Gunung Panderman. Pemandangan dari sini … AMAZING!!
 

Sebuah salam dari Puncak Gunung Panderman, selamat tahun baru!
 
Di Puncak Panderman banyak sekali monyetnya, sehingga harus sedikit hati-hati menaruh barang yang menarik perhatian monyet-monyet tersebut, karena mereka akan mengambilnya di saat kita lengah. Akhirnya setelah puas menikmati Kota Batu dari atas awan, kami menyiapkan tenaga untuk turun dan bergegas kembali ke Malang.

Awas berhati-hatilah dengan hewan satu ini

Tiduran di puncak gunung sambil lihat langit itu keren

Awan putih dan kabut sudah mulai pergi, saatnya turun gunung

Sesaat sebelum meninggalkan Puncak Gunung Panderman



8 komentar:

Sebelum pergi jangan lupa tinggalkan komentar, kritik, saran, dan share juga ke temen kalian ya. Apresiasi sekecil apapun bisa jadi punya pengaruh yang sangat besar bagi pembaca lain dan juga blog ini ke depannya. Terimakasih sudah mampir dan membaca :))

 

Loyal Followers

Backpacker Indonesia

KBMR