"Bosen nih, ngetrip ayo! Kemana? Kemana aja yang belum pernah." Kamipun mencoba memutar otak, tapi untungnya karena gak lagi menghadapi ujian ataupun sedang berada di dekat gebetan jadilah kami masih bisa berpikir jernih. Berbagai pilihan satu persatu kami utarakan mulai dari yang dekat sampai yang jauh. Mulai yang naik pesawat hingga naik sepeda pancal. Mulai yang mahal sampai yang gratis. Nah, berhubung kami mencari gratisan, sejenak terpikir untuk mencari teman, kerabat atau saudara di luar kota yang bisa kami singgahi untuk direpoti tapi semakin banyak kendala yang kami hadapi. Setelah sekian lama kami saling beradu argumen, seketika salah satu teman kami tiba-tiba menyahut.
"Semarang yuk! Aku punya om di sana. Oh iya kita kan belum ada yang pernah ke sana. Oke fix! Kita berangkat ke Semarang!" Anehnya kami semua tanpa ragu mengiyakan. Singkat cerita, perjalanan panjang malam itu kami habiskan di kerasnya jalanan untuk sampai di kota yang punya makanan khas Lumpia ini. Udara yang masih dingin berbalut dengan sepinya malam seakan menyambut kedatangan kami. Perlahan kami langkahkan kami menyusuri tanah di sepanjang jalan, mencoba mencari tanda-tanda kehidupan yang mungkin masih bisa ditemui, hingga akhirnya tak terasa matahari sudah mulai beranjak naik ke singgasananya. Tapi ini masih awal, masih banyak yang akan kami lakukan di sini. Mau tahu kamu bisa ngapain aja di kota ini?
***
1. Mengenal Lebih Dekat Klenteng Sam Poo Kong
Klenteng
Sam Poo Kong menjadi landmark yang wajib dikunjungi karena akulturasi
budaya masyarakat Tionghoa dengan masyarakat setempat yang menarik.
Serta, cerita Laksamana Cheng Ho pelaut Muslim dari Cina yang terkenal
dengan perjalanan muhibahnya ke berbagai penjuru dunia dengan membawa
misi damai. Sedikit cerita, saat Laksamana Cheng Ho berlayar melewati
Laut Jawa,
ada seorang awak kapalnya yang mendadak sakit yaitu Wang Jinghong atau
nama lainnya Dampo Awang atau Kiai Jurumudi Dampo Awang. Cheng Ho
memerintahkan membuang sauh, kemudian merapat ke pantai utara Semarang
dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah
fungsi menjadi klenteng ini.
Bangunan
Klenteng Sam Poo Kong mempunyai luas lebih dari seribu meter persegi
dan didominasi warna merah yang sangat megah. Terlebih dengan banyaknya
kepulan asap dupa dan bau hio, membuat kita seakan berada di dataran
Cina. Dari berbagai sudut, maka kita akan mendapati penganut Budha,
Konghucu, maupun Tao yang berdoa di tempat itu. Sempatin buat sekedar
mampir ke tempat ini ya, dijamin kalian berasa bukan di Indonesia.
Lumayan bermain berkeliling klenteng ini sambil sekalian belajar sejarah, daripada hanya mendengarkan cerita guru sejarah di kelas yang membuat bosan dan ngantuk.
2. Menjejak Keramaian di Simpang Lima
Mungkin sangat sedikit bagi kalian yang ke Semarang tapi gak melewati atau sekedar mampir di tempat ini. Ya tempat ini bisa dibilang sangat ikonik karena memang menjadi pusat pertemuan lima arah. Tempat ini juga merupakan alun-alun yang berada di tengah-tengah persimpangan Jl. Pandanaran di sebelah barat, Jl. A. Yani di sebelah timur, Jl. Gajahmada dan Jl. Pahlawan di sebelah timur, sementara disebelah timur laut ada Jl.KH. Ahmad Dahlan.
Ya intinya bisa diibaratkan seperti jantung kota, tempat berkumpulnya keramaian hiruk-pikuk masyarakat. Mulai dari sekedar bersantai, menikmati kuliner, bersepeda lampu saat malam tiba, maupun hanya duduk dan mengabadikan moment bersama orang terdekat. Sekali lagi, menunjukkan tempat ini memang akan selalu menjadi pusat yang sayang untuk dilewatkan menghabiskan waktu. Kalau kata orang sih, "Belum ke Semarang kalau belum ke Simpang Lima". Penasaran? Cobain aja main-main kesana ya terutama pas malam hari dijamin lebih seru.
3. Brown Canyon, Pesona Green Canyon Semarang
Brown Canyon sebenarnya bukanlah tempat wisata melainkan perbukitan biasa, namun karena penambangan material yang dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun ahirnya berubah wujud seperti layaknya Green Canyon yang ada di Amerika. Brown Canyon terletak di daerah Rowosari Meteseh Tembalang Semarang, tempat yang lumayan jauh dari pusat keramaian kota Semarang. Merupakan tantangan tersendiri bagi kami dan wisatawan lain yang ingin datang ke tempat ini, dimana dalam sepanjang perjalanannya harus bertemu dengan debu-debu yang beterbangan dan bersimpangan dengan truk-truk pengangkut bahan material.
Jika terpaksa harus datang disaat jam kerja penambangan maka jangan lupa persiapkan masker atau buff sebagai penutup mulut dan kacamata. Karena kondisi jalan pedesaan yang cukup jelek, berdebu dan bergelombang maka gunakanlah sepeda motor yang fleksibel atau jika menyukai tantangan bisa menggunakan sepeda onthel atau jalan kaki juga boleh. Asal kalian gak berusaha naik truk penambang aja, dijamin gak bakal betah karena debu di sini luar biasa ganasnya. Tapi percayalah, gak bakal kecewa kalau sudah sampai di tempat tersembunyi yang mempunyai keindahan alam seperti ini.
4. Uji Nyali di Lawang Sewu
Nah kalau tempat yang ini pasti sudah banyak yang tahu kan? Mungkin sekedar mengingatkan bahwa tempat ini dulunya adalah bekas kantor kereta api pada masa penjajahan Belanda. Jadi buat kalian yang mau ke sini, jangan heran kalau menemukan banyak cerita dan juga peninggalan berbau kereta api di dalam sini. Coba deh main ke sini pas hari sudah gelap, tenang aja gak serem kok. Banyak lampu yang membuat tempat ini semakin cantik, asal kalian tetap berhati-hati dan gak berbuat yang aneh-aneh ya. Berhubung ini blog travel bukan blog misteri, jadi untuk cerita seramnya gak aku ceritain di sini, silahkan buktikan sendiri ya, semoga kalian berani dan gak mengalami kejadian aneh.
Ada yang aneh gak dari foto ini? |
5. Mencicipi Kuliner Khas Kota Semarang
Setelah capek berkeliling ria di jalanan, kalian pasti laper kan? Nah sayang banget kalau kalian sudah capek di Semarang gak menyempatkan waktu buat mencicipi kulinernya. Sebenernya banyak banget rekomendasi tempat untuk wisata kuliner di Semarang. Mulai dari yang murah sampai mahal, mulai dari yang asli Indonesia sampai olahan Western, bahkan mulai dari yang halal sampai non-halal di sini ada semua. Jadi lebih berhati-hati dan selektif ya buat yang gak bisa makan makanan non-halal. Tapi satu yang gak bisa dipungkiri, bahwa makanan di kota ini semuanya dijamin enak banget di lidah. Ini sedikit tempat makanan yang bisa kami cobain, dari sekian banyaknya yang belum bisa sempat kami cobain. Penasaran?
Semawis Night Market, surganya makanan non-halal. Haramlicious~ |
Antri Leker Paimo, lokasinya depan SMA St. Louis yang terkenal itu |
Pisang pipih dengan taburan topping berbagai rasa. Cobain, dijamin nagih! |
Kalau yang ini nenek moyangnya Lumpia, eh Lunpia di Gang Lombok |
Kalau kalian sudah pernah kemana aja nih di Semarang?
Itu foto yg di lawang sewu kok sibuk main hape terus sih kak?
ReplyDeleteEh ada kakak cantik, hmm itu aku lagi balesin chatnya X*L Centre kasian tiap hari sms terus :(
Deletechat siapa sih kak dika ya?
ReplyDeleteIni kenapa fokusnya malah ke main hape sih?
DeleteBtw, terimakasih sudah mampir Pakde :)
Nah ini blog favorit gua nongol lagi setelah bertahun tahun si penulisnya sibuk pacaran
ReplyDeleteSedikit ger, selebihnya sibuk mencari rejeki biar bisa jalan2 terus hahaha
DeleteBelom kesampean mampir ke brown canyon Semarang huaaaahh :(
ReplyDeleteAjak akuh kesana kak.
Eh ada Kak Tari favorit aku hehe
DeleteWah boleh nih, semoga bisa kesampaian kesana ya kak :)
Waktu liburan ke Semarang pernahnya uji nyali di lawang sewu siang-siang. Tapi tetap kerasa 'aura'nya
ReplyDeleteBener banget Kak Bobby, ini beneran aura yg asli bukan aura kasih :|
Delete