Eits, ini nama pantai bukan nama kawah Gunung Semeru. Atau bahkan baru kali ini mendengar nama ini? Wajar sih, tempat ini tersembunyi di balik gelapnya belantara hutan. Jonggring Saloka adalah nama sebuah Kahyangan yang di tinggali oleh Batara Narada, Batara Narada atau yang biasa di kenal sebagai Sanghyang Kanwakaputra atau Sanghyang Kanekaputra, dia adalah seorang tangan kanan dari Batara Guru yang mendiami Kahyangan bernama Jonggring Saloka. (Sumber: halomalang/trip/pantai-malang-selatan.html)
Pantai ini sendiri terletak di Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Tapi akses menuju pantai ini gak kalah kok. Gak kalah membuat kalian merasakan jet darat yang bakalan membuat pantat kalian mengerang kesakitan maksudnya. Bukan, ini bukan mau disodomi kok.
Mau ke pantai gini-gini amat yak perjuangannya |
Memang agak sulit bahkan terbilang sangat sulit untuk melintasi jalan menuju pantai ini, jalanannya berbatu dan bila hujan, jalanan akan terasa sangat licin. Jalan sepanjang sebelas kilometer menuju bibir pantai bahkan aku lalui selama satu jam. Bukan masalah waktunya, tapi yang jadi masalah kalau ban kendaraan ini bocor. Masak iya mau nuntun lagi? Belum lagi tempat ini juga jauh dari pemukiman penduduk, kalian baru bisa menemui rumah-rumah penduduk sekitar tiga kilometer saat memasuki Desa Mentaraman. Selebihnya sisa delapan kilometer jangan harap menemukan rumah penduduk, tambal ban, ataupun gadis desa yang sengaja lewat. Hewan aja gak terlihat sama sekali. Yang ada malahan makam tua penduduk yang sudah kotor dan angker. Beruntung gak ada sesuatu aneh yang tiba-tiba minta ditebengin.
Namun ketika kalian sudah sampai di Pantai Jonggring Saloka ini, kalian bisa
merasakan sejuknya suasana angin dan begitu tenang jika melihat deburan
ombak-ombaknya yang menghantam karang. Selain menghadirkan pemandangan yang indah, di Pantai Jonggring Saloka ini kalian juga dapat melihat semburan air yang cukup tinggi dari sisi karang besar di pinggir pantai. Fenomena alam tersebut berasal dari benturan keras ombak yang menghantam karang berlubang sehingga menghasilkan semburan air laut yang cukup tinggi. Hidden paradise lagi-lagi!
Haloo, apa ada orang di sini? |
Satu hal yang unik yang ada di Pantai Jonggring Saloka ini, yaitu semburan air laut yang biasa di sebut “ Brosh ” karena memang suara yang di hasilkan oleh semburan itu berbunyi “brooossh”. Persis kayak seruling laut. Cuma memang agak serem sih, harus hati-hati naik ke tebing yang tinggi sebelum kita bisa merasakan lebih dekat. Semburan air itu terjadi karena hantaman keras dari ombak yang menghantam karang berlubang yang berada di pinggiran pantai, bahkan semburan itu bisa mencapai ketinggian sepuluh meter.
Ini bukan di Bali kok, percayalah |
Ini apa ya? |
"Terus ini enaknya ngapain?" tanyaku pada dua orang teman cacatku yang lain.
"Ini pantai sepi amat yak? Serasa pantai pribadi." Salah satu menyahut.
"Ya ini kan yang kita cari, pantai yang gak rame yang jadi tujuan wisata yang di setiap sudutnya bertebaran banyak sampah." Aku menambahkan.
"Pantai yang masih alami, dan masih asli semua keindahan alamnya." Temen yang satunya mengakhiri.
"Ya ini kan yang kita cari, pantai yang gak rame yang jadi tujuan wisata yang di setiap sudutnya bertebaran banyak sampah." Aku menambahkan.
"Pantai yang masih alami, dan masih asli semua keindahan alamnya." Temen yang satunya mengakhiri.
Daritadi yang kami lihat cuma ombak, ombak, dan ombak |
Tapi percayalah, kami di sini seperti terdampar. Makan cuma mengandalkan dari logistik seadanya yang kami bawa. Hanya membawa minum dua botol, belum lagi gak ada bahan makanan yang bisa dijadikan tambahan. Boro-boro ada, lagi iseng jalan tiba-tiba ketemu banyak laba-laba raksasa seukuran sekepalan tangan orang dewasa. Ampun spider! Aku belum mau jadi Spiderman.
Itu darah spiderman, eh laba-laba maksudnya atau manusia? |
Tauk ah, daripada mikirin gitu terus laba-labanya keluar lagi kan malah tambah bahaya. Mending explore keindahan pantai ini sambil jalan-jalan. Sambil berharap menemukan sesuatu yang bisa diajak ngobrol tentang pantai ini. Manusia tentunya, bukan manusia jadi-jadian atau semacamnya. Tapi lagi-lagi nihil. Ya sudahlah daripada capek keliling, mending mengabadikan beberapa keindahan sudut pantai ini sambil sesekali bersyukur bisa melihat lukisan Sang Pencipta yang lain hari ini.
Kelar mengabadikan beberapa moment, dan menikmati pantai pribadi ini kami pun bergegas merapikan semua peralatan, memanjatkan doa, dan bersiap meninggalkan tempat ini. Selamat tinggal Pantai Kahyangan, senang berkunjung ke tempat para dewa.
Sampai jumpa, sampai bertemu di keindahan lukisan Sang Pencipta yang lain di waktu mendatang |
mbois,,,keren bro
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir Umi :)
DeleteMalang banyak menyimpan pesona :-)
ReplyDeleteBener banget Kak Cumi :)
DeleteMalang banyak menyimpan pesona :-)
ReplyDeleteMain ke Malang lagi dong Kak Cumi hahaha
Deletesaya dan teman2 penggila pantai lainnya paling suka mengunjungi pantai2 yang masih sepi seperti pantai ini. Karena serasa milik pribadi :D
ReplyDelete*TOSS!*
DeleteYang dicari sisi alaminya, biar lebih bersyukur dengan salah satu ciptaan Tuhan :)
Wah,, pengen bisa ke pantai-pantai yang seperti ini,,,, lebih sering ke pantai yang udah rame dengan orang" dan sampai
ReplyDeleteTerkadang pantai sekarang sudah menjadi pusat komersil, banyak yg datang untuk urusan lain yg membuat alamnya rusak :(
Deleteini pantainya bisa diberenangin ga?
ReplyDeleteJangan deh, bukan ombaknya tapi gatelnya parah banget. Mungkin gara-gara jarang dijamah manusia
DeletePas pulang aja, dari paha sampai kaki merah gatel gak ilang :(
Kecamatan Donomulyo itu komplit ya kontur alamnya? Sekitar tahun 1998 saya pernah main kesana, tapi lupa nama desanya. Seingat saya Donomulyo perbukitan gitu, trus bisa lihat waduk dari salah satu sudut bukitnya.
ReplyDeleteTernyata ada pantai cantik tersembunyi di Donomulyo...
Bener banget Titi, gak hanya Donomulyo yg menyimpan pantai cantik tapi Indonesia
DeleteTerimakasih sudah berkunjung :)
keren bro, ini pantai bener-bener masih 'perawan' banget. jauh dari keramain dan sampah orang yg ngakunya 'traveller' tp buang sampah sembarangan -_-
ReplyDeletejalannya sebelas duabelas sama Pantai Kondang Iwak gak nih?
Bener banget Fery!
DeleteHampir sama jalannya makadam banget serasa naik jet darat.
kereen kereen..indahnya alam ciptahan tuhan
ReplyDeleteBener banget :)
Deletekeren pantainya..indahnya ciptaan tuhan..
ReplyDeletebisa kasih rutenya sam??
Ke arah malang selatan, desa mentaraman kecamatan donomulyo
DeleteSampai desa donomulyo nanti ada petunjuk belok kiri
Wah keren ya pantainya
ReplyDeleteKira2 mobil bisa masuk ga bro?
Terus jalan kakinya kira2 brp km?
Thanks infonya bro
Mobil bisa masuk kok, parkir di pinggir pantai
DeleteTapi jalannya sangat susah, masih rusak semua
Kyak jalan menunuju lenggoksono t mas kalo naik mobil
DeleteKyak jalan menunuju lenggoksono t mas kalo naik mobil
DeleteWah masih lebih bagus lenggoksono
Delete