"Ahh telat banget sih, Dik! Masak baru ngucapin tahun barunya sekarang, kan udah lewat."
"HAHAHA!! Biarin terlambat daripada gak sama sekali hayooo?" udah iyain aja biar cepet.
Nah, berhubung ini postingan pertama di tahun yang baru, aku mau mengawali dengan melanjutkan cerita terakhir dari episode di Karimun Jawa.
Berani taruhan, cuman ada beberapa orang aja yang pasti tahu judul cerita di atas ini. Karimun Jawa? Siapa sih yang ga kenal little heaven di utara Jawa Tengah ini. Tapi Bukit Joko Tuo? Hmmm...
Sebenernya
nama asli bukitnya sih bukan Bukit Joko Tuo. Nama aslinya
adalahhhh... Adalahhh... Adalahhh... Ngggg... Aaaargghhh kok lupaaaa. Tapi terkenalnya Bukit Joko Tuo kok.
Nah
kalau lihat di bagian utara Karimun Jawa ada bukit, itu dia Bukit Joko
Tuo. Cari aja pasar Karimun, ntar jalan lurus ke utara sampai ketemu
pertigaan, pas di ujung jalan ada papan arah mungil Bukit Joko Tuo yang
nempel di pohon. Ya berdoa aja semoga pohonnya masih belum ditebang. HAHAHA!! Masuk ke dalam, jalannya udah bukan aspal lagi, tapi tanah. Kalau nyasar, gunakan GPS alias Guide Penduduk Sekitar.
Bukit Joko Tuo ini selain terkenal buat lihat Karimun Jawa dari atas, juga sebagai tempat menggalau menikmati sunset yang romantis. Gak harus kalian bawa pacar, bawa gebetan juga boleh biar kerasa romantisnya. Asal jangan bawa kenangan masa lalu aja.
Disini kalian bakal nemuin objek kerangka dari Ikan Paus yang besarnya mencapai 10 kaki yang ditemukan
para nelayan di tepi pantai, kerangka ini bakalan terlihat aneh karena kalian bakal ngerasa seperti kayu dan buatan manusia, tetapi kerangka tersebut
benar-benar terbukti keasliaanya kok. Jaman dahulu kala ikan paus ini
dinamakan ikan joko tuo oleh sebagian penduduk Karimun Jawa karena
umurnya yang mencapai ratusan tahun.
Selain kerangka ikan paus juga ada Tasbih Raksasa yang terbuat dari batu yang beratnya mencapai 1000 kg, kalian bakal takjub dengan tasbih yang sebesar dan seberat itu. Atlet binaraga aja belum tentu kuat kalau disuruh ngangkat, apalagi kalian. Secara kalian cuma atlet binarangka. HAHAHA!! Tapi Tasbih ini gak tau asalnya darimana, yang jelas tasbih ini murni ditemukan oleh salah seorang penduduk Karimun Jawa.
Sambil nungguin sunset, mending kalian abisin waktu buat tidur. Ya gak lah!! Kalian harus keliling. Kalian harus lihat Karimun Jawa dari atas bukit ini dan itu bakalan pecah banget. Gak percaya? Nih aku kasih penampakannya....
Buat nikmatin sunsetnya disini juga uda disediain gazebo-gazebo ama kursi
kayu kayak gini nih..
Dan inilah sunset yang ditunggu, akhirnya muncul juga.. |
Keren bro lain kali ajak2 ya kalo mau backpacker . barangkali bisa ikt .
ReplyDeleteHahahaha kirain sapa, ternyata temen sendiri. Siap bos!!
Deletekeren brow,, tengah bulan mei rencana mo ksana ki,, bisa minta cp bwat sewa kapal nelayan, n alat2 snorkling disana g brow.. Thx b4..
ReplyDeleteLangsung aja cari Pak Abas disana, untuk sewa kapal dan snorkling bisa nego setengah harga normal lewat dia. Happy traveling :)
Delete