Cara Seru Keliling Singapore: Walking Tour (Part 1)


Hello everybody! Kali ini aku bakal cerita tentang pengalaman seru di Singapore. Tenang, pengalaman kali ini gak bakal menguras isi dompet. Bahkan lebih murah dari budget yang biasa kamu habisin dalam satu hari di Indonesia. Lho kok bisa? Iya bisa dong. Mau tahu caranya? Cuma modal kaki sekuat baja aja kok. Mau tahu tempat apa saja yang menarik dikunjungi tapi dengan biaya murah bahkan gratis di Singapore? Let's check!

Singapore. Siapa yang gak tahu negara ini? Singapore yang bernama resmi Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometres (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.

Untuk menarik lebih banyak wisatawan, pemerintah memutuskan untuk mengizinkan perjudian dan dua resor kasino (Integrated Resorts) dibangun di Marina South dan Pulau Sentosa tahun 2005. Makanan juga dimanfaatkan sebagai atraksi pengunjung pada Singapore Food Festival yang diadakan setiap Juli untuk merayakan masakan Singapura. Acara tahunan lainnya di Singapura meliputi Singapore Sun Festival, Christmas Light Up, dan Singapore Jewel Festival. Mata uang Singapura adalah dolar Singapura yang ditandai dengan simbol S$ atau singkatan ISO SGD. Kemarin pas kesana, satu SGD udah setara sembilan ribu enam ratus lima puluh IDR. Mahal ya.

Gimana, udah ada gambaran tentang negara ini? Oke saatnya berkeliling. Ingat pilihan kita cuma dua. Kalau gak jalan kaki ya naik MRT (Mass Rapid Transit). Tidak ada pilihan naik bus, naik mobil, naik taksi, ataupun naik pesawat pribadi. Ingat, negara ini kecil, jadi semua tempat bisa dijangkau dengan modal transportasi bahkan cuma butuh waktu sekitar tiga hari untuk menjelajah ke berbagai tempat di negara ini. Hal paling penting untuk menemani berjalan-jalan adalah peta. Peta pusat kota Singapura disediakan secara gratis dan dapat ditemui di Singapore Visitor Centre di Orchard Road, bagian informasi di setiap shopping mall, seluruh penginapan, dan juga di berbagai tempat-tempat menarik.

Start from Bugis, let's go!

Acara walking tour kali ini berawal dari Bugis. Dari Bugis Junction Shopping Centre berjalan ke arah North Bridge Road perjalanan dilanjutkan melewati National Library Building, St. Joseph Street hingga sampai di perempatan Bras Basah Road dimana di sini terdapat CHIJMES (Convert of Holy Infrant Jesus Middle Education School), semacam sekolah Katolik gitu dulunya, yang sekarang katanya berubah fungsi menjadi restoran, bar, dan cafe. Di depan CHIJMES ini ada bangunan lagi yang namanya Cathedral of The Good Shepherd yang dibangun pada tahun 1832. Gereja ini keren lho, bahkan masih digunakan buat misa. Kemarin cuma mampir lewat di depannya, gak sempat masuk ke dalam.




St. Joseph Church



Perjalanan dilanjutkan ke arah City Link Mall. Nah dari City Link Mall ada tiga buah jalan tembus ke arah Suntec City Shopping Mall, Marina Square Shopping Centre, dan Esplanade Theatre. Aku pas itu ngambil jalan ke arah Suntec City buat nemuin Fountain of Wealth sejenis air mancur buatan yang dipercaya bisa membawa keberuntungan jika menyentuhnya. Awalnya semangat banget buat nyentuh airnya, tapi pas udah di tempat, langsung speechless nemuin cara buat nyentuhnya. Susah banget karena dikasih pagar pembatas. Kalau udah ada cara buat nyentuh airnya, jangan lupa kasih tahu ya. Oh ya sekalian ajakin kesana lagi juga boleh kok, boleh banget.



 
Habis itu perjalanan dilanjutkan lagi dong. Kali ini menyusuri Singapore Flyer dan sekitarnya. Kaki belum kerasa cenut-cenut kok. Lanjut menyusuri jalan raya Esplanade Drive buat ngelihat Marina Bay di depannya. Suasana di sini adem banget. Duduk-duduk sambil ngelihatin warga lokal jogging, atau hanya sekedar bersepeda santai keliling. Atau bahkan ada yang sekedar membawa jalan-jalan anjing mereka sambil menikmati sejuknya udara di sekitar Marina Bay. Suasananya cocok banget buat apa ya? Buat tidur lah. Gak percaya?




Yeah, we are feeling freedom now!


Setelah berusaha mengembalikan tenaga, langsung tanpa berlama-lama perjalanan dilanjutkan menuju salah satu landmark terkenal negara ini. Katanya sih kalau ke negara ini belum foto ke sini belum bisa sah dianggap ke negara ini. Tapi aku setuju banget dengan anggapan ini, kenapa? Karena setiap tempat punya ciri khas, dan ciri khas itu belum tentu bahkan tidak ada di tempat lain yang membuat suatu tempat itu menjadi terasa istimewa. Yap, bener banget! Merlion Park. Udah pada tahu kan? Ramenya ampun dah, tapi tenang "gembel" selalu punya cara ngebuat mereka minggir sejenak. Gak percaya?



Jumlah penduduk Singapura memiliki persentase warga asing tertinggi keenam di dunia. Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing dan mereka membentuk 50% sektor jasa di negara itu. Kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia, Filipina, Amerika Utara, Timur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini merupakan yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Berbagai kelompok bahasa Cina membentuk 74,2% dari penduduk Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%, sementara Eurasia, Arab dan kelompok lain membentuk 3,2% dari populasi Singapura.

Bahasa Inggris adalah bahasa paling dominan di Singapura, tidak seperti negara tetangganya, Malaysia dan Indonesia, tempat bahasa Melayu menjadi bahasa dominan. Bentuk bahasa Inggris yang dipertuturkan di Singapura beragam mulai dari Inggris Standar hingga bahasa kreol yang dikenal sebagai Singlish. Di antara warga Singapura, bahasa Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak. Jumlah ini diikuti oleh bahasa Mandarin, Melayu dan Tamil. Penggunaan bahasa Inggris meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa utama dalam sistem pendidikan negara ini. Di sekolah, anak-anak diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan satu dari tiga bahasa resmi lain.

Bahasa Melayu adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis, dan secara umum dipertuturkan oleh masyarakat Melayu Singapura. Bahasa Melayu digunakan pada lagu kebangsaan "Majulah Singapura" dan cetakan koin. Tetapi, sekitar 85% warga Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu. Bahasa Mandarin juga dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya. Bahasa Tamil dipertuturkan oleh sekitar 60% masyarakat India Singapura atau 5% dari seluruh penduduk Singapura. Bahasa India seperti Malayalam, Telugu dan Hindi juga dipertuturkan oleh sekelompok kecil masyarakat India di Singapura.

Karena keragaman penduduk dan latar imigrannya, budaya Singapura sering disebut sebagai campuran dari budaya Britania, Melayu, Cina, India dan Peranakan. Warga asing juga membentuk 42% penduduk Singapura dan memainkan peran penting dalam memengaruhi budaya Singapura. Jadi jangan heran kalau kalian kesana, kalian bakal menemukan berbagai suka bahasa dan budaya yang beragam tapi tetap bisa menjadi satu hidup rukun. Masih penasaran hal apa saja yang menarik dan juga tempat-tempat apa yang aku kunjungi selanjutnya di Singapura? Jangan keburu capek jalan dulu, tunggu kelanjutan ya, bersambung di cerita selanjutnya.

6 komentar:

Sebelum pergi jangan lupa tinggalkan komentar, kritik, saran, dan share juga ke temen kalian ya. Apresiasi sekecil apapun bisa jadi punya pengaruh yang sangat besar bagi pembaca lain dan juga blog ini ke depannya. Terimakasih sudah mampir dan membaca :))

 

Loyal Followers

Backpacker Indonesia

KBMR