Karimun Jawa: Sekarat di Tengah Luasnya Laut Jawa !!

Semua berawal dari impian pergi ke Karimun Jawa yang entah mulai kapan. Mungkin sejak dari beberapa tahun terakhir tepatnya. Sampai suatu saat impian itu akhirnya (hampir) terwujud.
 
Berbekal nekat dan kesoktauan, akhirnya rute buat menuju ke Karimun Jawa sudah ditangan. Dimulai dengan naik kereta Malang tujuan Surabaya dan dari Surabaya naik bus sampai Jepara, terakhir tinggal naik kapal dari Jepara ke Karimun Jawa.
 
Bukan backpacker namanya kalau gak gembel *menurut aku aja sih*. Terdampar di Surabaya sekitar 5 jam nunggu bus tujuan Jepara aku isi dengan makan angin, mikirin deadline, sampai mikirin anak orang. *yang terakhir ngarang*. Bareng temen sebut aja Ang (@andriandewata), udah gak kehitung berapa kali mondar-mandir di terminal saking nganggurnya. Dan tepat pukul 21.00 malam kami akhirnya sudah duduk dengan santai di bus. Jepara wait!!
 
Jam masih menunjukkan pukul 03.30 saat aku tersadar dari mimpi basah dikejar anjing. Sumpah, sekeliling mendadak asing, sepi, dan gelap. Ini Jepara men!! Beda banget suasananya. Meskipun kayak kota mati gara-gara saking sepinya, tapi lingkungannya bersih banget. Salut buat pemerintah kotanya.
 
Berbekal GPS, aku berjalan buat nemuin homestay temen di deket Pantai Kartini.
 
5 menit...
10 menit...
30 menit...
1 jam...
ANJIIRR!! Kita tersesat. Lagi-lagi terdampar. Kali ini di Jepara. Udah jalanan sepi, pakai tersesat pula. Daritadi muter-muter nyariin homestaynya gak nemu-nemu. Ya kali mau nanya orang, gak ada yang lewat. Aku gak mau salah nanya aja, ntar yang ditanya kakinya gak napak tanah kan panjang urusannya.
 
Akhirnya setelah bersusah payah, ketemu juga homestaynya. Disana udah nunggu 2 temen. Kita bakal berangkat ke Karimun Jawa pagi ini. Setelah semua beres, masalah terbesar muncul.
 
"Permisi Pak, mau numpang nanya. Hari ini ada kapal ke Karimun Jawa?" aku bertanya.
"Aduh maaf dek, sudah hampir 1 minggu ini gak ada aktivitas kapal berangkat. Kapal Express aja masih terdampar di Karimun Jawa gara-gara ombak laut yang hampir 3 meter. BMKG gak ngasih ijin buat kapal berlayar sampai ombak tenang." Jawab si bapak.
 
Pupus sudah harapan. Masak iya udah nyampai jauh-jauh disini tapi batal. Ibarat udah di Banyuwangi masak iya gak nyebrang ke Bali. Ibarat udah PDKT masak iya gak nembak. *yang terakhir buat kalian aja HAHAHA!!*
 
Dasar nekat, akhirnya kami pun mencari akal agar tetap bisa ke Karimun Jawa. Cari informasi sampai akhirnya terlihat ada sebuah kapal barang di dermaga yang lagi tertambat. Dengan modal "sepik-sepik berbisa" akhirnya kami nekat buat numpang kapal barang yang akan ke Karimun Jawa.
 
"Pak, kapalnya ke Karimun Jawa? Kan katanya BMKG dilarang ada kapal yang berangkat?" aku bertanya.
"Kalau orang sini mah, tetep berangkat dek. Soalnya bawa barang sembako dll. Nanti anak istri saya makan apa, kalau saya gak kerja?" jawab si kapten.
"Tapi, kapalnya aman kan?" aku bertanya lagi.
"Iya aman kok, kemarin malam dari sana." Jawab si kapten.
"Ombaknya tinggi gitu hampir 3 meter, yakin aman?" aku penasaran.
"Ya kalau ada apa-apa, udah disiapin pelampung. Selanjutnya tinggal berenang aja." Jawab si kapten lagi.
 
DAMN!! Jawaban macam apa ini! Jawaban yang membuat serasa diantara dua pilihan sulit. Antara berangkat atau gak. Antara nembak atau mundur. 
 
Eh ternyata banyak juga yang nekat naik kapal barang ini. Kata mereka sih, mereka udah berhari-hari nunggu di Jepara tapi ombak tetap gak reda. Ya akhirnya nekatlah mereka. Dan dengan penuh percaya diri, melangkahlah kaki ini menaiki kapal barang.
 
Sekedar inifo nih, kapal barang ini terbuat dari kayu dan gak terlalu besar. Normalnya sih 20-25 orang lah. Ini diisi 30 orang lebih. Belum lagi ditambah barang sembako, sayur, beras, dll. Parahnya lagi ada beberapa sak semen dan juga sepeda motor yang nangkring ikutan naik!! Bayangin dah. Aku sih cuma banyak-banyak berdoa aja, kali aja kalau beneran oleng bisa ketemu putri duyung. HAHAHA ngarang aja lo Dik! Yang ada ketemu dugong iya.
 
1 jam kapal berlayar rasanya biasa aja. Masih banyak pulau-pulau yang terlihat, dan ombak belum cukup terasa. Tapi setelah hampir 1 jam lebih ombak mulai "ngamuk"!! Terombang ambing di tengah Laut Jawa dengan model ombak 3 meter bukan kombinasi bagus. Percayalah!! Perut rasanya udah diaduk-aduk gak karuan. Kepala rasanya pusing mau pecah. Belum lagi di tambah angin yang super kencang. Kayak naik Roller Coaster. Belum lagi air laut masuk ke badan kapal yang hanya terbuat dari kayu rapuh, membasahi lantai kapal dan sesekali cipratannya ke muka. Random abis!!
 
Dan kalian tau kapten kapalnya ngapain? Dengan modal kompas yang udah berkarat, dia duduk tenang di belakang lagi nyetir. Kalian bayangin, dia duduk di kayu paling belakang, tangan satunya lagi pegang HP sesekali angkat telepon, dan tangan yang lain pegang rokok serta yang paling gak habis pikir, dia nyetir pakai kaki!! Kaki nya diangkat gitu. Gila banget ini kapten, dia bisa nyetir dengan santai diantara ombak 3 meter, sementara awak kapal mabuk parah gara-gara naik Roller Coaster laut gini. Aku jadi teringat lagu pas masih kecil dan mungkin ada benarnya sekarang.
 
Nenek moyangku orang pelaut 
Gemar mengarung luas samudra 
Menerjang ombak tiada takut 
Menempuh badai sudah biasa
 
Dan ini masih belum 2 jam aku di laut, masih ada sekitar 3-4 jam lagi baru sampai. *kembali berdoa dalam hati*
Yang muntah gak usah ditanya. Banyak banget!! Dan gak cuma sekali. Ada yang sampai kresek nya penuh gitu. Temenku si Bagas, lagi-lagi sial. Kali ini sialnya parah. Udah minum obat anti mabuk 2 biji, masih aja muntah. Gara-gara muntahnya di laut, otomatis kena angin laut yang kencang kan, dan muntahannya pun mendarat dengan sukses di celana seorang bapak yang duduk di belakang. Benar-benar cara yang sukses membuat emosi. Untung aja si bapak gak marah. Tau deh kalau di ceburin ke laut.
 
Gak ada pulau sama sekali yang terlihat. Yang ada hanya laut laut dan laut. Hanya bisa pasrah sambil nahan biar gak muntah. Rasanya kapal udah kayak mau oleng aja. Air laut udah hampir melebihi badan kiri kanan kapal. Tipis banget. Aku gak tahan, tapi mau gimana lagi? Masak iya ditengah-tengah bilang "Kapten, berhenti bentar bisa?" Ya dikira angkot, Dik? Nah makanya aku cuma bisa diam meskipun waktu rasanya lama banget. 
 
Kira-kira setelah hampir 5 jam lebih "oleng" di Laut Jawa, akhirnya kapal mulai bergerak pelan. Dan aku lihat pulau tepat di depan mata. Ya setelah melalui perjuangan di Laut Jawa, akhirnya Karimun Jawa, kami sudah sampai.
 
Percayalah, jangan pernah sekali-kali naik kapal yang namanya kapal barang apalagi ditambah ombak kencang di laut.
 
"Tadi kesini naik apa dek?" tanya seorang penduduk lokal Karimun Jawa.
"Naik Jasa Samudra, kapal barang itu." Jawab kami.
"Gila kalian! Emang nyawa kalian berapa sampai nekat naik kapal itu? Kapal itu barusan tenggelam beberapa hari lalu di laut." Lanjutnya.
"Aku hening............. Untung aja masih selamat."
 
Kapok banget naik kapal barang. Tapi nama Jasa Samudra dan si kapten akan selalu teringat. Selalu jadi inspirasi buat aku dan semoga jadi inspirasi buat kalian semua yang baca cerita ini.

Berani mencoba bertarung dengan ombak 3 meter selama 5 jam dengan ini?


0 komentar:

Post a Comment

Sebelum pergi jangan lupa tinggalkan komentar, kritik, saran, dan share juga ke temen kalian ya. Apresiasi sekecil apapun bisa jadi punya pengaruh yang sangat besar bagi pembaca lain dan juga blog ini ke depannya. Terimakasih sudah mampir dan membaca :))

 

Loyal Followers

Backpacker Indonesia

KBMR